Static
Route & Policy Route
Static route adalah suatu mekanisme
ranting outing yang tergantung pada routing table dengan konfigurasi secara
manual. Disini kita akan membahas konfigurasi gambar dibawah ini dengan
menggunakan static route.
·
Langkah awal dalam pengroutingan, anda pastikan terlebih dahulu
perangkat anda telah tersusun dan terhubung seperti gambar. Lalu anda masuk
kepada windox.
·
Lalu setelah masuk, aktifkan semua interface. Aktifkan semua
interface. Atur system Identity menjadi nama, disini dicontohkan :
·
Aktifkan Neighbour Protocol pada wlan1
·
Persiapkan User di system mikrotik supaya siap di semua kegiatan
training.
·
Selajutnya atur pembarian IP Configuration
Routerboard Setting
" WAN IP : 10.10.10.x/24
" Gateway : 10.10.10.100
" LAN IP : 192.168.x.1/24
" DNS : 10.100.100.1
" Services: Src-NAT and DNS Server
Laptop Setting
" IP Address : 192.168.x.2/24
" Gateway : 192.168.x.1
" DNS : 192.168.x.1
Routing
Routing bertujuan untuk melakukan
pengaturan arah paket data yang melalui router, dengan menentukan gateway untuk
dst-address tertentu. Routing memungkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan
jaringan yang lebih baik. Dalam penerapannya pun routing lebih aman (firewall
filtering lebih mudah dan lengkap). Trafik broadcast hanya terkonsentrasi di
setiap subnet dan diibutuhkan perangkat wireless yang mampu melakukan full
routing, atau menambahkan router di BTS.
Untuk skala besar, bisa digunakan Dynamic Routing (RIP/OSPF/BGP).
Tipe routing
MikroTik RouterOS adalah sebagai berikut:
o
dynamic routes yang akan dibuat secara otomatis:
v saat
menambahkan IP Address pada interface
v informasi
routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.
o
static routes
Routing Static adalah informasi
routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik
tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
·
Tambahkan routing dengan cara klik IP >Route
·
Langkah ini kita akan mencoba mengkoneksikan router. Gambar
berikut merupakan connection route. Hanya terdapat 1 connection route dan IP
Address yang berasal
dari subnet yang sama pada sebuah interface.
·
Selanjutnya contoh Implementasi Static Route yaitu pemasangan
Default Gateway
atau Default Route.
·
Parameter Dasar Routing
ü Destination
Destination address & network mask
0.0.0.0/0 -> ke semua network
ü Gateway
IP Address gateway, harus merupakan IP
Address yang satu subnet dengan IP yang terpasang pada salah satu interface. Gateway
Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan bersifat dinamik.
ü Pref Source
Source IP address dari paket yang akan
meninggalkan router. Biasanya adalah ip address yang terpasang di interface
yang menjadi
gateway.
ü Distance
" Beban untuk kalkulasi pemilihan rule
routing yang akan dijalankan router. Merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk pemilihan rule routing, nilainya (0-255) secara default
tergantung protocol routing yang digunakan:
Connected routes : 0
§ Static Routes : 1
§ eBGP : 20
§ OSPF : 110
§ RIP : 120
§ MME : 130
§ iBGP : 200
Distance=255
berarti “rejected”
Konsep Dasar
Routing
IP Address Gateway harus merupakan
IP Address yang subnetnya sama dengan salah satu IP Address yang terpasang pada
router (connect directly). Pada interface yang menghubungkan router A dan B,
pada masing-masing router terdapat lebih dari 1 buah IP Address. Default gateway
pada router B adalah router A. IP Address yang menjadi default gateway router B
adalah 10.10.2.1, karena IP Address tersebut berada dalam subnet yang sama
dengan salah satu IP Address pada router B (10.10.2.2/24). Setting static route
default : Dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.2.1
Implementasi
Konsep Routing
No comments:
Post a Comment