2013/05/06

Static Route & Policy Route
            Static route adalah suatu mekanisme ranting outing yang tergantung pada routing table dengan konfigurasi secara manual. Disini kita akan membahas konfigurasi gambar dibawah ini dengan menggunakan static route.
·         Langkah awal dalam pengroutingan, anda pastikan terlebih dahulu perangkat anda telah tersusun dan terhubung seperti gambar. Lalu anda masuk kepada windox.
·         Lalu setelah masuk, aktifkan semua interface. Aktifkan semua interface. Atur system Identity menjadi nama, disini dicontohkan :
·         Aktifkan Neighbour Protocol pada wlan1
·         Persiapkan User di system mikrotik supaya siap di semua kegiatan training.
·         Selajutnya atur pembarian IP Configuration
Routerboard Setting
"  WAN IP : 10.10.10.x/24
"  Gateway : 10.10.10.100
"  LAN IP : 192.168.x.1/24
"  DNS : 10.100.100.1
"  Services: Src-NAT and DNS Server
Laptop Setting
"  IP Address : 192.168.x.2/24
"  Gateway : 192.168.x.1
"  DNS : 192.168.x.1

            Routing
            Routing bertujuan untuk melakukan pengaturan arah paket data yang melalui router, dengan menentukan gateway untuk dst-address tertentu. Routing memungkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik. Dalam penerapannya pun routing lebih aman (firewall filtering lebih mudah dan lengkap). Trafik broadcast hanya terkonsentrasi di setiap subnet dan diibutuhkan perangkat wireless yang mampu melakukan full routing, atau menambahkan router di BTS.  Untuk skala besar, bisa digunakan Dynamic Routing (RIP/OSPF/BGP).
            Tipe routing MikroTik RouterOS adalah sebagai berikut:
o   dynamic routes yang akan dibuat secara otomatis:
v  saat menambahkan IP Address pada interface
v  informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.
o   static routes
            Routing Static adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
·         Tambahkan routing dengan cara klik IP >Route
·         Langkah ini kita akan mencoba mengkoneksikan router. Gambar berikut merupakan connection route. Hanya terdapat 1 connection route dan IP Address yang berasal
dari subnet yang sama pada sebuah interface.
·         Selanjutnya contoh Implementasi Static Route yaitu pemasangan Default Gateway
atau Default Route.
·         Parameter Dasar Routing
ü  Destination
Destination address & network mask 0.0.0.0/0 -> ke semua network
ü  Gateway
IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet dengan IP yang terpasang pada salah satu interface. Gateway Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan bersifat dinamik.
ü  Pref Source
Source IP address dari paket yang akan meninggalkan router. Biasanya adalah ip address yang terpasang di interface yang menjadi
gateway.  
ü  Distance
"  Beban untuk kalkulasi pemilihan rule routing yang akan dijalankan router.  Merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk pemilihan rule routing, nilainya (0-255) secara default tergantung protocol routing yang digunakan:
Connected routes : 0
§  Static Routes    : 1
§  eBGP      : 20
§  OSPF      : 110
§  RIP       : 120
§  MME      : 130
§  iBGP      : 200
Distance=255
berarti “rejected”
Konsep Dasar Routing
            IP Address Gateway harus merupakan IP Address yang subnetnya sama dengan salah satu IP Address yang terpasang pada router (connect directly). Pada interface yang menghubungkan router A dan B, pada masing-masing router terdapat lebih dari 1 buah IP Address. Default gateway pada router B adalah router A. IP Address yang menjadi default gateway router B adalah 10.10.2.1, karena IP Address tersebut berada dalam subnet yang sama dengan salah satu IP Address pada router B (10.10.2.2/24). Setting static route default :   Dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.2.1
Implementasi Konsep Routing

No comments:

Post a Comment